Blog Ahmad Tarbiyah

Selasa, 14 Juni 2016

Surah Al-fatihah Tafsir Ibnu Katsir



TAFSIR IBNU KATSIR SURAH AL-FATIHAH


PENDAHULUAN
  
           Surah Al-fatihah disebut juga ummul kitab menurut jumhur para ulama. Dalam hadist shahih yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Abu Hurairah, ia menuturkan Rasulullah bersabda:الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ  الْعَالَمِيْن      adalah Ummul Qur`an, Ummul kitab, as-Sab`ul Matsani (tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang), dan juga al-qur`anul Azhim.’’
           Surat in disebut juga dengan sebutan al-Hamdu dan ash-Shalah. Hal it didasarkan pada sabda Rasulullah dari Rabb-Nya , Dia berfirman: ``Aku membagikan sholat antara diriku dengan Hamba-Ku menjadi dua bagian. Jika seseorang mengucapkan alhamduliilahi rabbil `alamiin (الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ  الْعَالَمِيْنَ  ), maka Allah berfirman Aku telah dipuji oleh hamba-Ku. (Hadist ini merupakan hadist Qudsi dan sangat panjang)
             Al-fatihah disebut juga sebagai Ash-Shalah karena merupakan syarat sahnya sholat. Istilah-Istilah Lain nama dari al-fatihah: ar-Ruqyah dan Asy-Syifa.
           Catatan: Al-fatihah dalam sholat merupakan syarat sahnya sholat dan dialog seorang hamba Dengan Tuhan nya. Setiap bacaan perayat akan dijawab oleh Allah sbagaimna hadist qudsi Allah Berfirman:
و حَدَّثَنَاه إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَلَّى صَلَاةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهِيَ خِدَاجٌ ثَلَاثًا غَيْرُ تَمَامٍ فَقِيلَ لِأَبِي هُرَيْرَةَ إِنَّا نَكُونُ وَرَاءَ الْإِمَامِ فَقَالَ اقْرَأْ بِهَا فِي نَفْسِكَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ
Terjemahan: ``Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim al-Hanzhali telah mengabarkan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, beliau bersabda, "Barangsiapa yang mengerjakan shalat tanpa membaca Ummul Qur'an di dalamnya, maka shalatnya masih mempunyai hutang, tidak sempurna" Tiga kali. Ditanyakan kepada Abu Hurairah, " Kami berada di belakang imam?" Maka dia menjawab, "Bacalah Ummul Qur'an dalam dirimu, karena aku mendengar Rasulullah bersabda, 'Allah berfirman, 'Aku membagi shalat antara Aku dengan hambaKu, dan hambaku mendapatkan sesuatu yang dia minta. Apabila seorang hamba berkata,
{ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ }
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِي عَبْدِي
'Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.' Maka Allah berkata, 'HambaKu memujiKu.'  
وَإِذَا قَالَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ }
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي
Apabila hamba tersebut mengucapkan, 'Yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang.' Allah berkata, 'HambaKu memujiKu.'
وَإِذَا قَالَ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
قَالَ مَجَّدَنِي عَبْدِي وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي
Apabila hamba tersebut mengucapkan, 'Pemilik hari kiamat.' Allah berkata, 'HambaKu memujiku.' Selanjutnya Dia berkata, 'HambaKu menyerahkan urusannya kepadaKu.'
 فَإِذَا قَالَ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
قَالَ هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ
Apabila hamba tersebut mengucapkan, 'Hanya kepadaMulah aku menyembah dan hanya kepadaMulah aku memohon pertolongan.' Allah berkata, 'Ini adalah antara Aku dengan hambaKu. Dan hambaKu mendapatkan sesuatu yang dia minta'
 فَإِذَا قَالَ  اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ ......  {   قَالَ هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ
 Apabila hamba tersebut mengucapkan, 'Berilah kami petunjuk jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka, bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula orang-orang yang sesat.' Allah berkata, 'Ini untuk hambaKu, dan hambaKu mendapatkan sesuatu yang dia minta' ........
(HR. MUSLIM NO. 598)
        Jadi dalam mengerjakan sholat harus dilakukan penuh kesabaran dilakukan dengan tumaninah (berhenti sejenak/ tenang / tidak terburu-buru) apalagi membaca surah al-fatihah setiap per ayatnya Allah menjawab bacaan kita yakni sedang berdialog kepada-Nya dalam sholat.