TAFSIR
IBNU KATSIR SURAH AL-FATIHAH
PENDAHULUAN
Surat in disebut juga dengan sebutan
al-Hamdu dan ash-Shalah. Hal it didasarkan pada sabda Rasulullah dari Rabb-Nya
, Dia berfirman: ``Aku membagikan sholat antara diriku dengan Hamba-Ku
menjadi dua bagian. Jika seseorang mengucapkan alhamduliilahi rabbil `alamiin (الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ), maka
Allah berfirman Aku telah dipuji oleh hamba-Ku. (Hadist ini merupakan hadist
Qudsi dan sangat panjang)
Al-fatihah disebut juga sebagai Ash-Shalah karena merupakan syarat sahnya sholat. Istilah-Istilah Lain nama dari al-fatihah: ar-Ruqyah dan Asy-Syifa.
Catatan: Al-fatihah dalam
sholat merupakan syarat sahnya sholat dan dialog seorang hamba Dengan Tuhan
nya. Setiap bacaan perayat akan dijawab oleh Allah sbagaimna hadist qudsi Allah
Berfirman:
و
حَدَّثَنَاه إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ بْنُ
عُيَيْنَةَ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَلَّى صَلَاةً لَمْ يَقْرَأْ
فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهِيَ خِدَاجٌ ثَلَاثًا غَيْرُ تَمَامٍ فَقِيلَ لِأَبِي
هُرَيْرَةَ إِنَّا نَكُونُ وَرَاءَ الْإِمَامِ فَقَالَ اقْرَأْ بِهَا فِي نَفْسِكَ
فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ قَالَ
اللَّهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِي
مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ
Terjemahan:
``Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim al-Hanzhali telah
mengabarkan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari al-Ala' dari bapaknya dari Abu
Hurairah dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, beliau bersabda,
"Barangsiapa yang mengerjakan shalat tanpa membaca Ummul Qur'an di
dalamnya, maka shalatnya masih mempunyai hutang, tidak sempurna" Tiga
kali. Ditanyakan kepada Abu Hurairah, " Kami berada di belakang
imam?" Maka dia menjawab, "Bacalah Ummul Qur'an dalam dirimu, karena
aku mendengar Rasulullah bersabda, 'Allah berfirman, 'Aku membagi shalat antara
Aku dengan hambaKu, dan hambaku mendapatkan sesuatu yang dia minta. Apabila
seorang hamba berkata,
{ الْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ }
قَالَ
اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِي عَبْدِي
'Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.' Maka Allah berkata,
'HambaKu memujiKu.'
وَإِذَا
قَالَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ }
قَالَ
اللَّهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي
Apabila
hamba tersebut mengucapkan, 'Yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang.' Allah
berkata, 'HambaKu memujiKu.'
وَإِذَا
قَالَ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
قَالَ
مَجَّدَنِي عَبْدِي وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي
Apabila
hamba tersebut mengucapkan, 'Pemilik hari kiamat.' Allah berkata, 'HambaKu
memujiku.' Selanjutnya Dia berkata, 'HambaKu menyerahkan urusannya kepadaKu.'
فَإِذَا قَالَ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ
نَسْتَعِينُ
قَالَ
هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ
Apabila
hamba tersebut mengucapkan, 'Hanya kepadaMulah aku menyembah dan hanya
kepadaMulah aku memohon pertolongan.' Allah berkata, 'Ini adalah antara Aku
dengan hambaKu. Dan hambaKu mendapatkan sesuatu yang dia minta'
فَإِذَا قَالَ اهْدِنَا الصِّرَاطَ
الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ
وَلَا الضَّالِّينَ ...... { قَالَ هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ
Apabila hamba tersebut mengucapkan, 'Berilah
kami petunjuk jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat
atas mereka, bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula
orang-orang yang sesat.' Allah berkata, 'Ini untuk hambaKu, dan hambaKu mendapatkan
sesuatu yang dia minta' ........
(HR.
MUSLIM NO. 598)
Jadi dalam mengerjakan sholat
harus dilakukan penuh kesabaran dilakukan dengan tumaninah (berhenti sejenak/
tenang / tidak terburu-buru) apalagi membaca surah al-fatihah setiap per ayatnya
Allah menjawab bacaan kita yakni sedang berdialog kepada-Nya dalam sholat.